Rabu, 26 Juni 2013

Indonesia Krisis Pemimpin Berkarakter

Indonesia Krisis Pemimpin Berkarakter
Indonesia kini memerlukan pemimpin yang berkarakter, pasalnya negeri ini kini berada di peringkat terbawah berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi yang diluncurkan oleh Transparency International (TI).
Indonesia berada di urutan 118 dari 176 negara dengan skor indeks 32, dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan bawah. Posisi Indonesia bahkan di bawah Malaysia, Thailand, dan Filipina.

"Ini menunjukan karakter seperti apa yang sedang kini sedang melanda bangsa Indonesia, apakah memang seperti ini yang kita tuju? Saat ini seolah-olah bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya,"
 "Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Bangsa"harus di tingkatkan lagi,

untuk mencari pemimpin yang berkarakter memanglah sulit, sebab karakter cenderung abstrak. Meski demikian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia yang harus pasti ada disetiap pemimpin yakni perilaku berkebangsaan berdasarkan 4 pilar.

"Jika manusia mampu berfikir dan berekspresi sesuai dengan hati nya, bisa dipastikan akan muncul perilaku yang sesuai pula dengan hatinya, kemudian muncul kebiasaaan dan akhirnya akan menjadi karakter yang berhati mulia"
juga menyoroti maraknya penggunaan produk asing,penggunaan produk asing sama saja menunjukan bahwa negara ini telah kehilangan jati diri.

"Hampir semua produk yang kita gunakan adalah produk asing, maka dibutuhkan karakter yang kuat untuk mampu merubah keadaan ini,

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sobat telah berkunjung ke blog ini, mohon agar di perhatikan beberapa point di bawah ini sebelum berkomentar.

1. Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan postingan.
2. Berkomentarlah dengan bijak dan jangan menggunakan kata2 kasar.
3. Komentar mengandung spam akan di hapus tanpa pemberitahuan.
4. Jangan mencantumkan link hidup pada kolom komentar.
5. Gunakan nama walaupun tidak memiliki website, jangan menggunakan anonymous.
6. Klik subscribe untuk mengetahui balasan komentar.

Terimakasih.

Salam,
D-Boer

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More